Tujuan pendidikan ( mendidik ) anak adalah bukan hanya bermanfaat untuk saat sekarang, tapi juga harus di lihat manfaatnya di masa mendatang. Siapapun setiap orang tua pasti berharap anaknya bisa mengikuti perkembangan seperti anak yang lain bahkan kalau bisa lebih menonjol. itulah fenomena yang terjadi pada orang tua sekarang ini yang berupaya mencarikan solusi agar anak bisa berhasil sesuai dengan harapannya. Mereka (para orang tua) sibuk memilih dan mencari tempat pembelajaran yang kiranya cocok dan pas ( menurut orang tua ) dengan harapan anaknya akan bisa dan mampu mengikuti pembelajaran yang ditawarkan berbagai lembaga belajar dengan segala tawaran yang pastinya sebagai daya tarik agar bisa meraup siswa sebanyak – banyaknya. Padahal hal itu belum tentu pas dan baik buat anaknya, karena pada dasarnya anak akan selalu menuruti apa kehendak orang tua walaupun tak jarang pemaksaan sering pula terjadi.
Beban belajar yang melebihi kapasitas kemampuan anak, akan menumbuhkan stres sehingga tumbuh rasa yang kurang nyaman, bahkan tidak jarang anak akan merasa frustasi kemudian tanpa kita ketahui dan sadari, anak akan melampiaskannya dengan gayanya sendiri, seperti jadi pendiam, jadi over acting, jadi melawan dll. Anak bukannya menyerap pelajaran yang di ajarkan, malah kadang menambah bingung dan bahkan kadang sama sekali tidak paham. Hal semacam ini yang sebetulnya harus disadari oleh orang tua. Sebelum menentukan pilihan tempat belajar kepada anaknya.
Setiap munculnya metode baru pasti akan berimbas pada pola pikir masyarakat bahwa methode yang lama (konvensional) sudah tidak layak lagi di terapkan atau boleh dikata sudah ketinggalan jaman. Memang metode baru tersebut biasanya menawarkan bentuk pembelajaran yang lebih efisien baik efisien secara waktu maupun biaya. Methode ini dipakai dengan tujuan agar dalam pembelajarnnya anak akan merasa nyaman dan juga tidak terbebani sehingga proses belajar mengajar akan mudah tercapai.